KOMUNIKASI ANTARA ANAK DAN ORANG TUA
Komunikasi antara orangtua
dengan anak harus dibangun secara harmonis untuk menanamkan pendidikan yang baik
pada anak. Buruknya kualitas komunikasi orangtua dengan anak berdampak buruk
bagi keutuhan dan keharmonisan keluarga. Seperti contoh, kurangnya pola
komunikasi orang tua terhadap anak tentang berinternet sehat di Surabaya
sehingga mengakibatkan menjadi penyalahgunaan internet oleh anak yang merupakan
akibat dari buruknya komunikasi interpersonal yang terjalin dalam keluarga.
Perkembangan emosi anak dipengaruhi oleh perubahan pola interaksi dan pola
komunikasi dalam keluarga. Adapun macam – macam pola komunikasi orangtua pada
anak, yaitu: Membebaskan ( Permissive ) sikap pola komunikasi orangtua untuk
menerima tinggi namun kontrolnya rendah, memberikan kebebasan pada anak untuk menyatakan
keinginannya. Otoriter ( Authoritarian ) pola komunikasi ini sikap orangtua
untuk menerima sangat rendah, namun kontrolnya sangat dominan sehingga sering
terjadi hukuman secara fisik, cenderung emosional dan bersikap menolak..
Demokratis ( Authoritative ) sikap orangtua untuk menerima dan kontrolnya
tinggi. orangtua memberikan penjelasan tentang dampak perbuatan yang baik dan
buruk. Sedangkan anak bersikap bersahabat, memiliki rasa percaya diri, mampu
mengendalikan diri ( self control ) bersikap sopan, memiliki tujuan atau arah
hidup yang jelas dan berorientasi terhadap prestasi. Maka dapat dikemukakan bahwa terdapat 3 jenis pola komunikasi
pada orangtua dengan anak, yaitu Authoritarian, Permissive, dan Authoritative.
Namun secara garis besar hasil penelitian ini adalah menunjukkan bahwa tiga
orangtua terhadap anaknya menganut pola komuniksi pemissive, sedangkan satu
keluarga lainnya menganut pola komunikasi otoriter dan satu keluarga sisanya
menganut pola komunikasi demokratis. Pola komunikasi yang harus digunakan
orangtua pada anak remaja adalah pola komunikasi authoritative atau pola
komunikasi demokratis. Sehingga komunikasi
interpersonal antara orangtua
dengan anak dapat terjalin dengan baik sebagai komunikator maupun sebagai
komunikan. Orangtua harusnya mampu memelihara hubungan yang harmonis antar
anggota keluarga. Hubungan yang harmonis penuh pengertian, dan kasih sayang
akan membuahkan perkembangan perilaku anak yang baik
0 komentar:
Post a Comment